Bisnis.com, JAKARTA—Andil inflasi DKI Jakarta pada Mei 2014 terbesar pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu 0,25%.
Angka ini diprediksi akan disusul kelompok lainnya karena menjelang bulan puasa dan lebaran.
Menurut Kepala Biro Perekonomian DKI Adi Ariantara kenaikan saat ini masih tergolong stabil karena dinilai hanya pengulangan ritme waktu tertentu. Dia menduga kelompok lain seperti bahan makanan akan menyusul.
“Biasanya musim lebaran, harga bahan pokok naik yang naik. Sebenarnya masih jauh cuma dia ada pergerakan sehingga ada pengaruh kenaikan. Tapi kenaikannya tidak terlalu besar,” ujarnya kepada Bisnis.com di Balai Kota, Selasa (10/6/2014).
Sementara dari data badan pusat statistik (BPS) DKI komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar yaitu daging ayam ras 0,0749%, sewa rumah 0,0334%, dan telur ayam ras 0,0257%.
Sedangkan dari data harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di DKI kenaikan tertinggi terjadi pada telur ayam. Telur ayam mengalami kenaikan 4,66%.
Harga rata-rata di minggu ke-4 Mei adalah Rp18.104/kg. Kemudian pada minggu pertama Juni menyentuh Rp.18.948 tiap kg.
Dia mengatakan meskipun diprediksi harga komoditas lain akan menyusul naik, tidak akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
Mengingat, tingkat konsumsi masyarakat yang tergolong kuat. Penyebabnya dinilai dari faktor emosional untuk menyuplai bahan panganan mendekati masa puasa.
“DKI ini dipengaruhi oleh konsumsi yang kuat. Konsumsi masyarakat naik karena menjelang puasa. Sisi emosional masyarakat dia akan akan membeli bahan konsumsi dengan kuantitas yang berlebihan,” tuturnya.
Andil Tertinggi Inflasi DKI dari Kelompok Makanan
Andil inflasi DKI Jakarta pada Mei 2014 terbesar pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu 0,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium