Bisnis.com, JAKARTA—Selang 22 tahun Monas dibersihkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Arie Budhiman mengharapkan akan ada program serupa 10 tahun mendatang.
“Membersihkan Monas membutuhkan metode khusus paling tidak jangka waktunya 10 tahun. Kebersihan secara menyeluruh, kita harapkan mendapat program seperti ini 10 tahun mendatang,” ujarnya di Monas, Kamis (15/5/2014).
Menurutnya, untuk melakukan pembersihan secara keseluruhan terhadap Landmark Ibu Kota itu tidaklah mudah, Faktor keamanan sangat berpengaruh untuk menjaga keutuhan bangunan cagar budaya itu.
“Kita menunggu dengan teknologi yang tidak merusak, monas sebagai cagar budaya memerlukan kehati-hatian oleh karena itu kami menunggu,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan pembersihan Monas tak bisa dilakukan sembarangan.
Pembersihan kecil, di seperti pembersihan di sekitar Monas memang dilakukan tetapi untuk pembersihan secara menyeluruh seperti saat ini harus ditentukan pihak yang tepat.
“Enggak kita memang menunggu [program] CSR. Pembersihan minor sudah dilakukan tapi jika memang ada faktor kesulitan, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Yang penting adalah, pihak yang tepat,” tuturnya.
Saat ditanyai soal anggaran, menurutnya memang tak perlu membuat anggaran untuk pembersihan Monas.
Dia menjawab tak semua masalah di Ibu Kota harus diselesaikan sendiri. Jika memang memungkinkan untuk menggandeng pihak swasta yang ingin melakukan program serupa, pihaknya sangat terbantu.
“Bukan cuma soal anggaran. Enggak masalah untuk membersihkan Monas sendiri. Uang DKI kan banyak. Tapi selama masih ada perusahaan yang mau, ya silakan saja. Artinya Pemprov DKI betul-betul diberi dukungan,” tandasnya.
MONAS Dibersihkan Kembali 10 Tahun Lagi
Selang 22 tahun Monas dibersihkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Arie Budhiman mengharapkan akan ada program serupa 10 tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium