Bisnis.com, JAKARTA--Tingkat keterisian angkutan kota (angkot) hanya 13% atau merosot sekitar 43% sejak awal 1990-an yang mencapai 56%.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, bisnis angkot telah merosot tajam lantaran telah ditinggalkan oleh penumpang.
Masyarakat, telah beralih ke moda transportasi lain atau memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Kondisi tersebut disebabkan pelayanan angkot yang tidak sesuai keinginan masyarakat yang menginginkan layanan yang cepat dan nyaman.
"Seperti yang di Denpasar, Bali, sudah tidak ada angkutan kota, yang ada taksi. Ini indikasi bisnis angkutan kotan tidak menguntungkan karena memang tidak ada penumpangnya," katanya, Rabu (2/4/2014).
Untuk menjadikannya sebagai primadona sebagai angkutan perkotaan, katanya, harus ditangani oleh pemerintah melalui pemberian subsidi.
"Agar angkutan umum jadi primadona harus diberikan pemerintah, maka ini menjadi serice bukan lagi ajang bisnis. Maka harus ada susbsidi," ucapnya.
Kini Keterisian Angkot Rata-rata Hanya 13%
Tingkat keterisian angkutan kota (angkot) hanya 13% atau merosot sekitar 43% sejak awal 1990-an yang mencapai 56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 menit yang lalu
Some Boycotted Companies Show Signs of Recovery in Performance
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

14 Agt 2025 | 20:48 WIB
Kasus Beras Oplosan, Alat Produksi Beras Sudah Dikembalikan ke Pemprov

14 Agt 2025 | 15:44 WIB
IYCTC Desak Pemprov Jakarta Tuntaskan Ranperda KTR
14 Agt 2025 | 13:26 WIB
Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis (14/8), Diprediksi Berawan hingga Tengah Malam

14 Agt 2025 | 02:19 WIB
Tingkatkan Keamanan Warga, Pemprov Jakarta Bakal Pasang Ribuan CCTV

13 Agt 2025 | 23:04 WIB