Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Belum Lengkap, Pasar Blok G Tanah Abang Sepi Pembeli

Pedagang pasar Blok G Tanah Abang mengeluh dagangannya tidak laku dengan alasan belum ada eskalator sampai belum ada parkir mobil.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-Pedagang pasar Blok G Tanah Abang mengeluh dagangan mereka tidak laku karena infrastruktur belum lengkap, terutama eskalator dan parkir mobil.

Parkir mobil dinilai paling vital karena calon pembeli yang menggunakan kendaraan roda empat sulit mengakses pasar tempat relokasi PKL Tanah Abang tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan parkir mobil memang belum dipikirkan ketika awal relokasi PKL. Saat itu konsepnya, relokasi PKL ditargetkan bagi pengguna sepeda motor yang berbelanja di Blok G.

"Awalnya untuk parkir sepeda motor, untuk mobil belum ada. Itu masukan yang bagus," katanya dalam acara Fokus Sore Indosiar di Blok G Tanah Abang  Minggu (17/11/2013).

Menurutnya, untuk sementara parkir mobil berada di Blok B kemudian jalan kaki menuju Blok G. Pengunjung juga bakal dipermudah ketika jembatan penghubung kedua gedung tersebut sudah jadi.

Pemprov akan membangun jembatan penghubung Blok G dengan Blok B untuk mempermudah akses para calon pembeli.

Saat ini sedang dilakukan pabrikasi besi jembatan sehingga tidak terlihat aktivitas di lapangan. "Jembatan di pabrikasi biar tidak mengganggu lalu lintas," kata Jokowi.

Pedagang juga menagih janji Gubernur yang akan memasang eskalator untuk memudahkan orang menuju lantai atas. Eskalator sedang proses tender dan diharapkan pada Desember tahun ini sudah dikerjakan.

Seperti diketahui Jokowi berupaya keras memindahkan sekitar 1.000 PKL yang biasa berdagang di jalanan untuk menempati dalam gedung Blok G.

Namun, setelah 3 bulan relokasi ternyata tidak sesuai harapan. Pembeli di pasar tersebut sepi meskipun promosi digencarkan, termasuk menyediakan hadiah utama mobil.

Sejauh ini, analisa Jokowi hanya masalah infrastrukturnya belum lengkap. Apabila pedagang ingin kembali ke jalan itu wajar karena cuma sekitar 5% dari total pedagang. "Yang berjualan 1.100 yang pindah 40 itu kan di bawah 5%," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper