Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menegaskan, pemotongan anggaran sebesar 25% di Dinas Pekerjaan Umum (PU) bukan penyebab keterlambatan pembayaran gaji petugas kebersihan Pintu Air Manggarai.
Basuki yang juga akrab disapa Ahok pun menyayangkan jika ada pihak-pihak yang menyebutkan keterlambatan pembayaran gaji itu lebih disebabkan oleh pemotongan anggaran Dinas PU DKI.
"Uang sudah ada. Yang ngomong itu siapa? Banyak oknum setan-nya di situ gitu loh. Saya belum periksa tuh PU nyolong-nyolong semua. Konsultan-konsultan semua. Jadi, enggak usah fitnah-fitnah, ngarang-ngarang kayak gitu. Nanti akan kita cari tahu," tegasnya seperti dikutip situs remsi pemprov DKI, beritaJakarta.com, Rabu (17/7/2013).
Menurut Ahok, pemotongan anggaran di Dinas PU DKI tidak berdampak pada yang lain. Justru dirinya menemukan fakta baru soal pemotongan anggaran tersebut. Pasalnya meski sudah dipotong tetapi Dinas PU DKI masih memiliki sisa anggaran 2013.
"Kita kurangi 25% dari item, bukan pekerjaan Anda. Yang kami maksud harga Anda yang kemahalan. Buktinya kan masih ada sisa Rp1,3 triliun," ujarnya.
Karenanya, lanjut Ahok, melihat masih tersisanya anggaran di Dinas PU DKI, dirinya berencana memotong anggaran SKPD tersebut pada tahun depan sebesar 40%.
"Berarti, potong 40% pun masih bisa. Tahun depan akan saya potong 40%. Kalau enggak suka, silakan keluar dari DKI," ketusnya. (ra)
Ahok Bakal Potong Anggaran Dinas PU Hingga 40%
Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menegaskan, pemotongan anggaran sebesar 25% di Dinas Pekerjaan Umum (PU) bukan penyebab keterlambatan pembayaran gaji petugas kebersihan Pintu Air Manggarai. Basuki yang juga akrab disapa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 jam yang lalu