BISNIS.COM, JAKARTA—Mabes Polri menggelar assessment test (tes penilaian) dalam Seleksi Jabatan Camat DKI Jakarta 2013 di Gedung TNCC Mabes Polri, pada hari ini (7/5/2013).
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Made Karmayoga mengatakan pelaksanaan tes tersebut digelar terhadap sebanyak 48 Camat dalam 2 tahap.
"Hari ini mulai asesmen di sistem computer assessment test [CAT]. Saat ini calon camat yang sedang di tes dibagi menjadi dua tahap sampai magrib, kemudian dilanjutkan dengan psikotest dan lain-lain," katanya di Mabes Polri Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Dia menerangkan sekitar 287 calon Camat—yang juga termasuk jabatan definitif—mengikuti seleksi di dua tempat seleksi, yaitu Mabes Polri dan Balai Kota. Para calon Camat, lanjutnya, telah mengikuti tes sebelumnya.
“Namun pelaksanaan penilaian yang digelar pada hari ini agak sedikit berbeda karena ada teknik seleksi dari tim asesor Polri. Khusus untuk yang sesi pertama, itu untuk pejabat definitif, kalau yang mencalonkan diri itu sesi siang sampai sore," katanya.
Adapun, kata Made, penilaian terhadap jabatan calon camat itu melibatkan 56 assessor yang terdiri dari 22 anggota Polri dan 34 anggota independen yang berasal dari perguruan tinggi jurusan psikologi dan campuran pegawai negeri sipil.
Berdasarkan nota kesepahaman antara Polri dan Pemda DKI Jakarta Nomor 12/IV/2013 tetang kerja sama seleksi terbuka jabatan camat dan lurah DKI 2013, Assessment Center Biro Binkar SSDM Polri dan Assessment Center DKI menggelar penilaian sejak 7 Mei-10 Juni 2013.
Rangkaian kegiatan penilaian jabatan calon Camat dilakukan terlebih dahulu dan berlangsung selama sepuluh hari, yakni 7-17 Mei 2013.
Sementara itu, penilaian untuk calon Lurah akan dilaksanakan Minggu depan. Kegiatan tersebut akan menguji tiap peserta dengan tiga alat tes yaitu test psikometri (test potensi lognitif dan prefensi), sistem computer assessment test (CAT) dan test diskusi, presentasi dan wawancara.
Made menambahkan pada kandidat Lurah akan keluar pada 11 Juni mendatang. Untuk satu kursi Camat, sambungnya, akan terdapat sebanyak tiga kandidat yang akan diuji publik, tes kesehatan dan sidang.
“Uji publik akan memberikan peluang masyarakat untuk memberi respon, tanggapan di website dan poster di kelurahan.Jadi biar dapat sebanyak-banyaknya masukan dari masyarakat, bukan karena pilihan yang tidak membumi," katanya. (ra)
