Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno buka suara perihal penurunan jumlah pemudik yang mengalami tren penurunan pada lebaran Idulfitri 1446 Hijriah tahun ini.
Pemprov DKI telah memonitor penurunan arus transportasi sejak H-2 idulfitri. Menurutnya, penurunan pemudik terjadi karena faktor ekonomi.
"Artinya memang enggak banyak yang pulang kampung. Pertanyaannya? Mungkin saja karena faktor ekonomi, atau memang mereka ingin lebaran di Jakarta saja, jadi banyak faktor," ujarnya di Warung Garasi Si Doel, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).
Namun demikian, pihaknya tetap bersyukur karena penurunan jumlah pemudik dinilai dapat meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan. Pemprov DKI tetap waspada dalam mengantisipasi arus kendaraan selama libur Lebaran.
Salah satunya adalah dengan menyediakan fasilitas mudik gratis bagi masyarakat Jakarta, yang mencakup rute pulang-pergi.
"Misalnya mudik gratis, itu kita kirim hampir 650 bus, dari 22.000 kita bisa mengirimkan 26.000. Malah meningkat kalau kita berikan fasilitas," katanya.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, jumlah pemudik yang turun ini salah satunya tecermin dari jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Jakarta yang minus 43,90% secara tahunan pada Senin (31/3/2025).
Merujuk data Dinas Perhubungan Jakarta per 31 Maret 2025, penurunan jumlah penumpang terjadi di enam dari tujuh terminal bus AKAP di Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo menuturkan secara keseluruhan terdapat 495 kendaraan dan 1.298 penumpang yang tiba di keseluruhan tujuh terminal AKAP tersebut pada 31 Maret 2025. Jumlah tersebut turun dari hari-H Idulfitri 2024 yakni 865 kendaraan dan 3.990 penumpang.
"Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa di tujuh terminal layanan AKAP yakni Terminal Pulo Gebang, Terminal Kp. Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tj. Priok, dan Terminal Lebak Bulus dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 43,90%," tuturnya.