Bisnis.com, JAKARTA - Calon gubernur nomor urut satu di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil (RK) menyinggung soal politikus PDI-Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon yang berbalik memberikan dukungan kepadanya merupakan sebuah hal yang lumrah terjadi dalam demokrasi.
Awalnya RK menjelaskan bahwa ia bekerja dengan menyapa warga dan melakukan kampanye sapa warga. Adapun, pihaknya juga sering mendapat bonus dukungan.
“Bonus dukungan dari tokoh-tokoh kan. Yang paling utama kemarin Pak Jokowi. Pak Prabowo sudah, bahkan ada pak Effendi Simbolon kan sempat rame kan,” tutur RK di DPP Gibran Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024).
Mengenai Effendi, RK kemudian menjelaskan bahwa pergeseran dukungan merupakan hal yang lumrah dalam demokrasi.
“Ya itu menunjukkan yang sempat saya bilang dulu, yang namanya pergeseran dukungan itu adalah hal yang lumrah di dalam demokrasi. Dulu terpisah oleh Pilpres, bersatu dalam pilkada,” lanjutnya.
Sebelumnya, Effendi ikut hadir dalam acara pertemuan antara Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dam RK di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta pada Senin malam (18/11/2024).
Baca Juga
Adapun, Ridwan Kamil mengatakan semua orang tahu latar belakang dan alasan Effeni Simbolon mendukungnya, padahal PDIP sendiri pun memiliki paslon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024.
“Beliau dari partai mana kita semua tahu kan. Nah itulah contoh demokrasi hari ini. Terima kasih,” katanya di Kaizen Heritage, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Ketua DPP PDIP Said Abdullah kemudian mengemukakan walaupun umpamanya ada seribu Effendi Simbolon di pihak RK, jika Pramono Anung unggul, tetap Pramono-Rano yang menang.
Dia berkata demikian karena jika melihat dari berbagai survei dan penerimaan masyarakat di bawah, Pramono-Rano menang dan bahkan surveinya bisa mencapai ke angka 52 hingga 53 persen.
“Mas Pram sama Bang Doel insyaallah akan menang peraturangan Pilgub DKI Jakarta, karena dari sejak awal kalau melihat tren kan trennya Mas Pram-Bang Doel naik dari berbagai lembaga survei,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/11/2024).