Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Formula E di Paris Miliki Tantangan Pembuatan Sirkuit Serupa di Jakarta

Gelaran Paris E-Prix, Prancis, pembuatan sirkuitnya memiliki tantangan serupa Monas karena melewati situs bersejarah Les Invalides.
Salah satu jenis mobil balap Formula E/Reuters
Salah satu jenis mobil balap Formula E/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta, ternyata bukan satu-satunya kota tempat digelarnya ajang balap mobil listrik Formula E di kawasan bersejarah atau kawasan yang dilindungi sebagai cagar budaya.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan bahwa masyarakat perlu menengok gelaran Paris E-Prix, Prancis, yang pembuatan sirkuitnya memiliki tantangan serupa Monas.

"Sirkuit Formula E di sana juga mengitari situs sangat bersejarah Les Invalides yang umurnya hampir 350 tahun," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (22/2/2020).

Les Invalides sendiri dibangun sejak era Louis XIV pada 24 Februari 1670 dan pada awalnya berfungsi untuk menampung veteran penyandang cacat.

Saat ini, kompleks bangunan Les Invalides tidak hanya diperuntukkan bagi penyandang cacat, tetapi juga gereja, museum, dan pemakaman militer, termasuk makam Napoleon Bonaparte (Tomb of Napoleon).

Gereja Les Invalides bahkan merupakan bangunan gereja tertinggi di Kota Paris, dengan tinggi 107 meter dan kubah berlapis daun emas.

"Tentunya, dari Les Invalides juga terlihat Menara Eiffel. Kelihatan kalau dari di televisi, landmark khas Paris ini masuk dalam frame saat balapan juga," tambahnya.

Dwi menambahkan, selain sama-sama cagar budaya seperti Monas, Les Invalides juga memiliki kawasan jalan cobblestone. Bedanya, batu-batu alam ini justru lebih dilindungi sebagai cagar budaya.

Pasalnya, batu-batu paving block di jalan belakang gereja Les Invalides berusia amat tua. Di mana sekitar seabad yang lalu, Raja Perancis memerintahkan para narapidana untuk bekerja, memasang batu tersebut satu per satu sebagai infrastruktur jalan.

Dalam sirkuit E-Prix Paris, jalan ini diaspal secara temporer untuk balapan. Teknologi terkini telah memungkinkan adanya pelapisan pelindung jalan paving block yang nantinya tak merusak ketika aspal dikelupas.

Dwi pun mengaku sudah memastikan bahwa cobblestone di kawasan pelataran Monas bukan cagar budaya, walaupun memang masuk ke kawasan cagar budaya.

"Kalau di Monas sudah dipastikan tidak dilindungi. Itu 15 tahun lalu itu dibangunnya, berarti belum mewakili cagar budaya. Cagar budayanya ya, Monas, [kalau] Cooblestone baru dipasang Jaya Kontruksi, Pembangunan Jaya 15 tahun lalu. Kawasannya memang kawasan cagar budaya, karena itu lapangan merdeka, jadi Medan Merdeka," tutupnya.

Oleh sebab itu, menurut Dwi, perhelatan Formula E merupakan salah satu langkah pemanfaatan cagar budaya, dan langkah memberikan harmoni antara tradisi dengan teknologi.

Menurutnya, pemanfaatan Monas sebagai Formula E akan membuat banyak orang mencari tahu tentang Monas. Sehingga, fungsi sejarahnya justru menjadi lebih kuat, bukan hanya sebatas monumen saja.

Terlebih, E-Prix Jakarta akan diselenggarakan pada 6 Juni 2020 atau bertepatan dengan ulang tahun Soekarno, Presiden Pertama RI yang juga penggagas dibangunnya Monas.

"Inilah kenapa pihak Formula E juga memilih kawasan-kawasan heritage di berbagai negara, di Paris, Roma, dan Berlin. Terpenting, kami berkomitmen tidak akan merusak Monas sebagai kawasan heritage," tutupnya.

Sekadar informasi, E-Prix Berlin di Jerman juga berlokasi di kawasan bersejarah, yakni Bandara Tempelhof Street Circuit. Tempelhof merupakan salah satu bandara tertua yang dibangun sejak 1927 yang kemudian dilanjutkan secara masif oleh pemerintahan era Nazi. Kini, Tempelhof menjadi salah satu ikon utama Perang Dunia II.

Sementara street circuit Formula E di Roma, Italia berlokasi di Esposizione Universale Roma (EUR). Benito Mussolini telah membangun komplek ini sebagai business district sejak pada 1935, di mana landmark dan arsitektur bangunannya menggambarkan kejayaan era fasisme di Italia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler