Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Kunjungi KLHK Bahas Reklamasi & Green City

Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membahas persoalan proyek reklamasi Teluk Jakarta dan menyusun road map green city.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membahas persoalan proyek reklamasi Teluk Jakarta dan menyusun road map green city.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Selasa (18/09/2018) lalu.

Anies didampingi oleh Sekretaris Daerah Saefullah selaku Ketua Badan Pengelolaan Reklamasi dan Marco Kusuma Wijaya selaku Ketua Komite Penataan Pesisir.

Anies mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Daerah (Perda) untuk penataan ruang dan zonasi pantai utara Jakarta. Dia juga menyampaikan kepada Menteri LHK terkait progres terkini terkait reklamasi.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan tersebut berupaya untuk menyinkronkan program Pemprov DKI dengan KLHK terkait kegiatan di sektor lingkungan dan kehutanan. Pemprov DKI sedang menyusun Blue Print Green City, yang diharapkan rancangannya selesai pada Desember 2018.

Dia menilau Blue Print Green City dapat menjadi rujukan bagi pemerintah daerah, sektor swasta, hingga rumah tangga menyoal tata kelola lingkungan yang baik dan benar. 

"Kami punya tantangan terhadap sampah, ada [7.000--8.000] ton sampah per hari. Selain itu, ada sungai tercemar berat sekitar 32% dalam waktu 4 tahun terakhir, bahkan pada tahun 2017 menjadi 62%. Dalam waktu dua tahun pencemaran bertambah dua kali lipat," kata Anies dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (19/9/2018).

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjelaskan keputusan yang telah tersusun oleh Pemprov DKI untuk menata ruang dan zonasi sudah berhubungan dengan tujuan KLHK. Dia berharap penataan ruang oleh Pemprov DKI dapat mengakomodir aspek sosial masyarakat. 

Adapun terkait sinkronisasi tata lingkungan hidup yang tersangkut dengan pengelolaan limbah dan sampah, KLHK mendukung penyusunan Blue Print Green City tersebut. Siti melihat beberapa hal baik yang dilakukan DKI, seperti teknik penyaringan sampah plastik ke laut dan ekoriparian Sungai Ciliwung. 

"Saya berharap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah diintensifkan juga untuk Ciliwung, nanti kita buat yang keren. Selain itu, ada yang saya titipkan lama di DKI, yaitu biopori dan sumur resapan. Kebutuhan sumur resapan air untuk DAS Ciliwung minimal 100.000 unit dan biopori sekitar 28.000 unit," kata Siti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper