Bisnis.com, JAKARTA--Usai Lebaran, DKI Jakarta masih menjadi kota primadona yang diburu penduduk yang tinggal di desa. Tujuan mereka datang ke Jakarta tak lain untuk memperbaiki hidupnya agar bisa menjadi lebih layak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mengantisipasi gelombang urbanisasi ke Ibu Kota setelah Hari Raya Idulfitri tahun ini. Menurutnya, ada dua hal penting yang harus dipenuhi bagi para pendatang dari desa sebelum memutuskan ke Jakarta.
"Dari pengalaman selama ini yang mendasar [pendatang] pastikan ikut dalam program JKN [Jaminan Kesehatan Nasional] sehingga kalau ada masalah kesehatan tidak kerepotan," katanya di Balai Kota DKI, Kamis (21/6/2018).
Selain ikut program JKN, dia juga meminta orang tua yang membawa anak-anaknya untuk ikut merantau agar menyelesaikan imunisasi atau vaksin.
Pasalnya, imunisasi terbukti mampu memberantas penyakit menular, sepeti campak, gondongan, batuk rejan (pertusis), polio, cacar air, dan lainnya. Beberapa daftar imunisasi yang wajib dipenuhi antara lain Hepatitis B, Polio, BCG, Campak, dan Pentavalen (DPT-HB-HiB).
"Saya minta imunisasi atau vaksin dibereskan sehingga kedatangan warga baru kalaupun ada masalah tidak memberikan kontribusi problem ke daerah baru," imbuhnya.
Syarat ketiga, dia meminta para pendatang untuk mengikuti aturan kependudukan yaitu Lapor 1x24 jam kepada ketua atau pengurus RT setempat.
Anies mengaku pihaknya tak bisa menghalangi arus urbanisasi karena hal itu merupakan fenomena global yang terjadi di banyak kota besar di dunia. Prinsipnya Jakarta itu sama dengan kota-kota lain dan bagian dari Indonesia.
"Karena itu, saya katakan tadi JKN. Pastikan ada imunisasi. Ikuti aturan pencatatan sipil dan kependudukan, kemudian bawa keterampilan skill sehingga datang ke tempat bisa menyumbang perputaran ekonomi," ucapnya.