Bisnis.com, TANGSEL-Masyarakat Tangerang Selatan harus ingat dahsyatnya “murka amarah” danau Situ Gintung di Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, menumpahkan seluruh isinya hingga menelan banyak korban jiwa dan harta.
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakanan “murka amarah” danau Situ Gintung itu terjadi akibat ulah sebagian masyarakat di sekitarnya yang tidak peduli lagi terhadap kelestarian lingkungan danau sebagai tempat sumber daya air.
“Kita semua harus belajar dari peristiwa itu, bagaimana bersahabat dengan danau Situ Gintung dan alam secara menyeluruh. Pada hakekatnya atas kehendak Allah peristiwa itu terjadi karena kita merusak lingkungan,” katanya, Minggu (25/3/2018).
Dia menyampaikan hal itu dalam acara peringatan Hari Air Dunia 2018 yang digelar Macab Laskar Merah Putih Tangsel dan Forum Koordinasi DAS Wilayah Kota Tangsel di danau Situ Gintung, ditandai dengan penanaman pohon lindung dan pemasangat tempat sampah.
Menurutnya, danau Situ Gintung maupun danau dan situ yang lainnya di wilayah Tangsel merupakan urat nadi kehidupan, bukan karena airnya saja, tetapi sebagai daerah rasapan, sember air baku, dan pengendali banjir.
Davnie menjelaskan dinamika pembangunan di Kota Tangsel sekarang berkembang secara cepat dan sangat kompleks, sehingga memiliki tantangan dan tuntutan lingkungan yang berbeda-beda di setiap wilayahnya.
Baca Juga
Kondisi tersebut, lanjutnya, memerlukan keseriusan dan ketekunan bagi Pemerintah Kota Tangsel, untuk berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya dalam pengelolaan sumber daya air secara terpadu.
“Hal itu dilakukan dengan menyelenggarakan konservasi air, mendayagunakan air, mengendalikan daya rusak air, membangun sistem informasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air,” ujarnya.
Semenatra itu Ketua Marcab Laskar Merah Putih Tangsel, Masruri Bejo, mengatakan kegiatan sosial peduli danau Situ Gintung merupakan salah satu dari realisasi Tri Dharma Laskar Merah Putih yakni mengabdi, berkerakyatan, dan solideritas.
“Inilah bagian dari Tri Dharma dimana kami selalu menjalankan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai yang positif,” tegasnya.