Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengingatkan seluruh pengemudi angkutan kota (angkot) yang tergabung dalam Koperasi Wahana Kalpika (KWK) agar tidak melakukan demonstrasi terhadap ojek online seperti di daerah lain.
"Saya ingatkan seluruh anggota KWK gak usah turun ke lapangan [demo menolak ojek online]. Nanti biar pengurus saja yang berjihad," ujarnya dalam Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2016 KWK Jakarta di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (22/3/2017).
Dia mengatakan para pengemudi harus paham bahwa kondisi di DKI Jakarta saat ini sangat sensitif dengan adanya Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Hal tersebut ditambah adanya masalah yang menimpa calon gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama terkait dugaan penodaan agama.
"Petahana yang lagi cuti sekarang sedang ada problem. Jangan ditambah-tambah dengan demo melawan ojek online pokoknya," katanya.
Shafruhan menuturkan, saat ini Organda DKI sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait sosialisasi revisi Permenhub No 32/2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.
Baca Juga
Seperti diketahui, terjadi demonstrasi bahkan tindakan anarkis dari sopir-sopir angkot terhadap armada ojek online di berbagai daerah, misalnya Bogor, Bandung, hingga Tangerang. Para pengemudi angkot geram karena merasa keberadaan ojek online membuat penghasilan mereka berkurang akibat beralihnya penumpang angkot.