Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu BUMD DKI Jakarta, PD Pembangunan Sarana Jaya akan mengembangkan proyek superblock dengan investasi mencapai Rp1,3 triliun di kawasan Lebak Bulus pada 2018.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory Pinontoan mengatakan tahun ini pihaknya tengah menyelesaikan pembebasan dua hektare lahan superblock yang dinamakan Sarana Jaya Tower itu.
"Pembangunan superblock ini akan menjadi salah satu proyek terbesar yang dikerjakan Sarana Jaya. Tahun depan diharapkan mulai pembangunannya," ujar Yoory kepada Bisnis di sela-sela Grand Launching Apartemen Zam-Zam di Depok, Sabtu (18/2).
Dia menjelaskan investasi sebesar Rp1,3 triliun tersebut dilakukan secara bertahap seiring penyertaan modal yang diajukan tahun ini tidak cukup mencover kebutuhan anggaran proyek superblock tersebut.
Menurutnya, penyertaan modal yang diterima tahun ini mencapai sekitar Rp990 miliar dari total modal dasar yang diajukan Rp2 triliun. Pihaknya berharap sisa pengajuan pernyataan modal bisa segera turun.
"Kami terus koordinasi dengan pihak DPRD untuk pencairan pembahasan agar bisa turun pada 2018 dan membiayai beberapa proyek yang sudah siap dan sedang berjalan," ujarnya.
Yoory menuturkan pembangunan superblock Lebak Bulus terdiri dari lima tower antara lain tiga apartemen dan dua tower peruntukan perkantoran. Rencananya pembangunan tersebut akan bekerja sama dengan PT Mass Rapid Transit Jakarta sebagai sinergi dengan BUMD lain.
Selain menggarap proyek superblock, pihaknya juga tahun ini tengah menyiapkan investasi Rp32 miliar untuk membangun kos-kosan ekslusif untuk kalangan eksekutif di atas lahan seluas 1.300 meter persegi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Proyek lainnya yang akan digarap adalah gedung perkantoran di kawasan Tebet untuk perusahaan start up berikut fasilitasnya di atas lahan seluas 6.000 meter persegi," paparnya.
Dia memaparkan, PD Pembangunan Sarana Jaya termasuk salah satu BUMD DKI yang mencatatkan keuntungan cukup tinggi setiap tahunnya. Tahun ini pihaknya menargetkan keuntungan mencapai Rp119 miliar.
Adapun, pada 2016, kata dia, keuntungan Pembangunan Sarana Jaya mencapai Rp105 miliar dari target yang dipatok Rp90 miliar. Sementara pada 2015 laba perusahaan tercatat Rp79 miliar dari target Rp71 miliar.
Saat ini pihaknya tengah menggarap beberapa proyek yang sedang berjalan antara lain Apartemen Wang Residence di Kedoya 358 unit, ruko CBD Pulo Jahe di Cakung, Jakarta Timur 77 unit, Pejaten Park Residence di Jakarta Selatan 428 unit, Apartemen Pondok Kelapa di Duren Sawit Jakarta Timur sebanyak 20 lantai dan Apartemen Zamzam di Depok 967 unit.
Bangun Apartemen Zamzam
Dia menambahkan pihaknya juga telah membentuk perusahan patungan dengan PT Griya Sarana Akbar dengan nama PT KSO Griya Sarana Jaya Property sebagai upaya melebarkan sayap bisnis pada pembangunan apartemen di Depok.
Menurutnya, dalam proyek patungan tersebut pihaknya berinvestasi sekitar Rp150 miliar atau 30% termasuk pengadaan lahannya 9.000 meter persegi untuk pembangunan Apartemen Zamzam di atas lahan tiga hektare.
"Meskipun prioritas pembangunan kami di wilayah Jakarta, tapi kami ikut membangun Apartemen Zamzam ini karena dinilai potensial sekaligus membantu program pemerintah menyediakan hunian bagi masyarakat," paparnya.
Sementara itu, CEO PT KSO Griya Sarana Jaya Property Beny Witjaksono mengatakan Apartemen Zamzam yang berada di pusat Kota Depok itu dibangun sebanyak 9 tower.
Menurutnya, Apartemen Zamzam dibangun saling terintegrasi dengan memadukan aspek relijius, modern dan ramah lingkungan seiring akan banyak dibangunnya nuansa alam di areal apartemen.
"Kami jadikan Apartemen Zamzam sebagai ikon kota Depok. Dengan konsep hunian modern dan Islami, apalagi ke depannya akan dibangun masjid yang sangat megah di pintu gerbang masuk apartemen tepat di pingir Jalan Margonda Raya," katanya.
Direktur Pemasaran Apartemen Zamzam Guntur Subagja menuturkan apartemen yang dibangun berada di jantung Kota Depok berdekatan dengan gedung pemerintahan, terminal, stasiun kereta, mal, kampus dan rumah sakit.
Selain itu, kata dia, Apartemen Zamzam bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan seiring harga per unitnya diklaim terjangkau mulai Rp350 jutaan untuk tipe studio dan Rp500 jutaan untuk tipe famili yang ditawarkan pada 2017 ini.
Menurutnya, pertumbuhan nilai properti di kawasan Jalan Margonda Depok relatif tinggi dengan pasarnya yang dinilai besar dan kenaikan harganya tergolong cepat.
"Jika apartemennya sudah terbangun pada 2018 harganya pasti sudah lebih mahal lagi. Jelas ini investasi yang sangat menguntungkan," ujarnya.
PD Pembangunan Sarana Jaya Bangun 5 Tower di Lebak Bulus Tahun Depan
Salah satu BUMD DKI Jakarta, PD Pembangunan Sarana Jaya akan mengembangkan proyek superblock dengan investasi mencapai Rp1,3 triliun di kawasan Lebak Bulus pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium