Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal saat disinggung bahwa kebijakannya untuk mengijinkan pembangunan pulau reklamasi di Teluk Jakarta dianggap bertentangan dengan janji politik yang disodorkan PDIP atau "Dasa Prasetya".
Pasalnya, setelah diusung oleh partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut, pasangan Ahok-Djarot dituntut untuk menjalankan Dasa Prasetya tersebut.
Salah satu point yang dimaksud tersebut yakni pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta menerapkan aturan tata ruang secara konsisten.
"Kamu kira Ancol sama KBN (Kawasan Berikat Nusantara), termasuk Pulau N itu termasuk reklamasi apa bukan? Jawab saya dulu," kata Kepala Daerah yang kerap disapa Ahok dengan nada suara tinggi, di Balai Kota DKI, Kamis(22/9/2016).
Ahok juga menyebutkan bahwa ada penyempitan trase sungai di Jakarta seperti yang terjadi di Kali Krukut yang menyebabkan kawasan Kemang menjadi banjir. Menurutnya hal tersebut juga karena di kawasan tersebut direklamasi.
Terkait hal tersebut, dia mempertanyakan mengapa tidak ada pihak yang mempermasalahkan penyempitan trase sungai akibat perbuatan sejumlah pihak tersebut.
"Sungai-sungai yang di Ciliwung atau Krukut semua lebarnya 20 meter, jadi tinggal 5 meter, reklamasi bukan? Kok lu diam-diam saja," kata Ahok.