Bisnis.com, JAKARTA - Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan berhasil menjaring 180 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayahnya selama periode Mei 2016 lalu.
Ratusan PMKS yang terjaring tersebut terdiri dari gelandangan, pengemis, anak jalanan, waria, psikotik, pengamen, juru parkir liar, pedagang asongan, dan orang terlantar.
Kepala Suku Dinas Sosial, Mursidin Nasir mengatakan, mayoritas PMKS yang banyak dijaring yakni gelandangan, pengemis, psikotik atau gangguan kejiwaan, juru parkir liar (pak ogah), pedagang asongan, orang terlantar.
"Gelandang 28 orang, pengemis 21 orang, psikotik 28 orang, pak ogah 30 orang, pedagang asongan 23 orang, dan terlantar 26 orang," tuturnya, Selasa (7/6).
Ia menjelaskan, berdasarkan data terakhir yang dihimpun jajarannya, jumlah populasi PMKS di wilayah Jakarta Selatan terjadi penurunan selama dua bulan terakhir.
"Bulan Maret kami menjaring 261 PMKS, April 194 PMKS, dan bulan Mei ini 180 PMKS," terangnya.
Mursyid menambahkan, ratusan PMKS yang terjaring ini merupakan hasil penjangkauan yang dilakukan petugas di sejumlah titik. Di antaranya perempatan Pancoran, kawasan Blok M, perempatan CSW, Mampang Prapatan, perempatan RS Fatmawati, dan perempatan Trankindo Jalan Cilandak KKO.
180 PMKS Terjaring Razia di Jaksel Selama Bulan Mei
180 PMKS Terjaring Razia di Jaksel Selama Bulan Mei
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium