Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIR BERSIH: Aetra Imbau Warga Berhati-hati Aksi Penipuan Oknum Sambung Ilegal

PT Aetra Air Jakarta mengimbau warga agar tidak mudah tertipu oknum yang mengatasnamakan Aetra dengan menarik sejumlah uang melalui pembayaran secara tunai langsung di lapangan.
Fasilitas distribusi air minum/ilustrasi
Fasilitas distribusi air minum/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Aetra Air Jakarta mengimbau warga agar tidak mudah tertipu oknum yang mengatasnamakan Aetra dengan menarik sejumlah uang melalui pembayaran secara tunai langsung di lapangan.

Pasalnya, apabila ada oknum yang menerima pembayaran langsung secara tunai di lapangan tersebut, justru biasanya adalah oknum pelaku penipuan, dan biasanya berkaitan dengan sambung ilegal.

Seperti contoh kasus adanya 2 oknum pelaku yang berhasil diamankan oleh Aetra bersama warga RW 11 Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara, atas tindakan penyambungan baru air bersih secara ilegal di wilayah tersebut.

Rika Anjulika Corporate Communication Manager PT Aetra, mengatakan bahwa atas peristiwa ini, Aetra mengingatkan kembali bahwa transaksi pembayaran terkait sambungan baru Aetra tidak dilakukan secara tunai di lapangan.

"Melainkan di area bisnis Aetra, pada area dekat dengan tempat tinggal calon pelanggan tersebut," tuturnya, Senin (30/5/2016).

Menururnya abila ada hal-hal mencurigakan segeralah menelepon ke contact center Aetra 24 jam di nomor telepon 86909999 atau melalui media sosial resmi perusahaan,"

Pihaknya mengaku bahwa saat ini melakukan sidak pada area-area yang terinidikasi terdapat tingkat non revenue water (NRW) yang tinggi dan penelusuran serta investigasi di area-area illegal settlement (tanah garapan atau tanah abu-abu) yang dimungkinkan terdapat sambungan air tidak resmi.

"Hal itu dilakukan sebagai salah satu aktifitas dalam menurunkan NRW," ujarnya.

Pemenuhan target tersebut adalah dengan menuangkan komitmen yang luar biasa bagi segenap manajemen untuk dapat menurunkan angka tingkat kehilangan air yang saat ini berada di angka 42% dengan target akhir tahun ini mencapai sebesar 38,9%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper