Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKLAMASI PANTURA: Rizal Ramli Tinjau Pulau C dan D

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli melakukan peninjauan di Pulau Reklamasi C dan D bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Area proyek reklamasi Pulau G di Jakarta/Antara-Muhammad Adimaja
Area proyek reklamasi Pulau G di Jakarta/Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli melakukan peninjauan di Pulau Reklamasi C dan D bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Reklamasi di seluruh dunia adalah hal yang biasa, tetapi ada risiko. Risiko terhadap lingkungan hidup. Risiko terhadap banjir. Risiko terhadap lalu lintas laut dan lainnya," ungkap Rizal Ramli di Pulau D, kawasan Reklamasi PT Kapuk Naga Indah, Rabu (4/5/2016).

Oleh karena itu Rizal mengimbau kepada pengembang reklamasi untuk mematuhi hasil kajian rencana tata ruang harus disusun dengan matang. Rizal menegaskan bahwa reklamasi terkait dengan tiga kepentingan yang terlibat. Satu, kepentingan negara ingin dampak lingkungan sekecil mungkin. Kedua, dampak lingkungan dikurangi, dan yang ketiga juga aspek pendapatan negara.

"Oleh sebab itu sesuai pernyataan Pak Presiden, tidak baik jika reklamasi ini di drive oleh swasta. Bikin peta sendiri, rancangan yang ada di luar rancangan dan sebagainya. Tugas kami bagaimana ketiga kepentingan itu bisa dioptimalkan," tegas Rizal.

Rizal menekankan terkait megaproyek Reklamasi 17 Pulau, negara yang menentukan apa aturan-aturan, undang-undang, dan semua aspek teknis pelaksanaan.

"Kalau tidak begitu, mau jadi apa negara kita, semua diatur oleh swasta. Ya swasta yang buat peraturan sendiri yang bisa seenak-enaknya. Kita yang tentukan aturannya," sambung Rizal.

Rizal menjanjikan dalam waktu dekat Kementerian LHK akan mengeluarkan hasil kajian Pulau C dan Pulau D.

"Nanti tinggal pengembang mau manut atau tidak," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler