Bisnis.com, JAKARTA - PD Dharma Jaya berencana menambah kuota sapi lokal untuk diangkut menggunakan Kapal Ternak Cemara I dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju DKI Jakarta.
Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dewi mengatakan, saat ini pihaknya baru bisa mengangkut 100-150 ekor sapi dari NTT.
"Kami mau minta kuota menjadi 250 ekor ke pemerintah pusat. Kami sudah mengontak peternak di NTT dan mereka bersedia menjual lebih ke kami," ujarnya setelah melakukan pemaparan kerja perusahaan di Balai Kota DKI, Rabu (24/2/2016).
Menurutnya, saat ini Kapal Ternak Cemara I tak hanya diisi oleh sapi-sapi yang dibeli oleh Perum Bulog, PT Berdikari (Persero), dan PD Dharma Jaya melainkan dimanfaatkan perusahaan swasta.
Mengacu pada daftar perusahaan yang ikut menggunakan Kapal Ternak pada gelombang II-III Februari 2016, PD Dharma Jaya dan PT Berdikari (Persero) masing-masing mengangkut 100 ekor sapi. Padahal, kapasitas kapal sapi tersebut berjumlah 500 ekor.
"Kembali lagi, pengelola kapal ternak bukan di kami. Semakin banyak peternak sapi yang mau menjual sapi ke Dharma Jaya maka slot kapal ternak yang dibutuhkan juga bertambah," imbuhnya.
Dia menuturkan, sapi-sapi dari NTT tersebut masuk ke Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setelah itu, sapi hidup tersebut dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) dan dibawa ke PD Pasar Jaya untuk didistribusikan ke konsumen.
Meski demikian, Marina mengaku bahwa penambahan sapi dari NTT tersebut belum berdampak signifikan pada penguasaan market share PD Dharma Jaya di DKI Jakarta.
Pasalnya, total kebutuhan daging sapi di Ibu Kota saat ini mencapai 650 ekor per hari. Adapun, jumlah sapi yang disiapkan BUMD DKI tersebut baru berkisar 300 ekor per bulan.
"Market share kami masih terlalu kecil hanya 3%. Namun, kami berharap jumlah daging sapi yang dikelola PD Dharma Jaya terus bertambah seiring berjalannya program pembibitan dan penggemukan sapi," jelasnya.