Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menilai reklamasi tanggul laut dan pulau-pulau yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Teluk Jakarta akan mempengaruhi mutu air, transpor sedimen, dan pola hidrodinamika.
Widjo Kongko, perekayasa bidang kelautan Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai BPPT, mengatakan pihaknya telah melakukan pemodelan terhadap rencana reklamasi yang akan dilakukan Pemerintah DKI Jakarta.
Hasilnya, kegiatan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan, khususnya kepada mutu air, transpor sedimen, dan pola hidrodinamika.
“Kami telah melakukan pemodelan terhadap rencana Pemda DKI. Hasilnya memang akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan,” katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Seperti diketahui, Pemerintah DKI Jakarta menggagas reklamasi Teluk Jakarta. Hal itu kemudian ditentang oleh berbagai kalangan, karena dikhawatirkan akan merusak lingkungan dan menambah kerentanan nelayan terhadap dampak perubahan iklim.
Widjo menuturkan perubahan lingkungan di Kawasan Teluk Jakarta akan mengubah pola arus laut. Reklamasi juga akan mengganggu siklus dan mekanisme pembersihan limbah di perairan yang secara alami terjadi di Teluk Jakarta.
“Teluk sudah memiliki mekanisme dalam membersihkan limbah di perairan secara alami, tetapi dengan adanya perubahan ini, arus laut akan menjadi lemah sehingga siklus alami tersebut secara otomatis akan terganggu,” ujarnya.
Pembangunan tanggul sendiri merupakan bagian dari kegiatan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang digagas Pemda DKI Jakarta. Fase pertama adalah pembangunan tanggul pasir yang kemudian akan dilanjutkan dengan reklamasi 17 pulau dan tanggul laut raksasa.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga sempat mengatakan apabila pembangunan telah selesai dilaksanakan, maka akan dimanfaatkan untuk membangun apartemen-apartemen yang diperuntukan bagi pegawai.