Bisnis.com, JAKARTA -- Perubahan cuaca secara ekstrem yang sering terjadi di Kepulauan Seribu diduga karena reklamasi dan pembangunan tanpa kelengkapan kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Tiurmaida Hutapea mengatakan, dampak yang paling mudah dirasakan dan dilihat secara langsung adalah terjadinya cuaca ekstrem.
"Kenaikan muka air laut, perubahan suhu permukaan air laut dan perubahan keasaman air laut," ujarnya, Senin (18/1).
Ia menjelaskan, pulau merupakan habitat terumbu karang, jika pulau diuruk akan mematikan ekosistem serta penyerapan air hujan menjadi lambat. Masalah tersebut menyakibatkan permukaan air laut kenaikan.
"Dampak yang paling ekstrem adalah, berkurangnya luas daratan dan hilangnya pulau-pulau kecil, untuk itu jangan mudah memberikan izin reklamasi tanpa Amdal yang jelas," tandasnya.
Reklamasi Pantai Sebabkan Cuaca Ekstrem di Kepulauan Seribu?
Reklamasi Pantai Sebabkan Cuaca Ekstrem di Kepulauan Seribu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 hari yang lalu
Prakiraan BMKG: Jabodetabek Bakal Diguyur Hujan Sepekan ke Depan
3 hari yang lalu