Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui Sekretariat Negara telah memutuskan pembangunan Wisma Atlet untuk Asian Games 2018 batal dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Hal itu diakui Djarot mengingat proses hibah atas lahan Kemayoran, Jakarta Pusat, tidak jadi dilakukan oleh Kementerian Sekretariat Negara (Setneg). Pasalnya Wisma Atlet akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPera).
"Ya terima kasih. Saya sudah mengomunikasikan ke Mensesneg surat terbaru perubahan dari surat sebelumnya meminta hibah, sekarang diganti karena dibangun nanti oleh KemenPUPera," terang Djarot di Balai Kota, Selasa (29/12/2015).
Djarot mengatakan keputusan Setneg juga sudah dikomunikasikan olehnya kepada Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Oleh sebab itu penyertaan modal pemerintah (PMP) dalam RAPBD 2016 kepada PT Jakarta Propertindo untuk membangun Wisma Atlet akan dialokasikan untuk proyek lain, khususnya pembangunan light rapid transit (LRT).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan Pemprov DKI tidak kecewa atas keputusan Setneg yang membatalkan hibah lahan Kemayoran seluas 11 hektar tersebut.
Meskipun demikian Djarot mengakui peruntukkan Wisma Atlet pasca Asian Games 2018 masih bisa didiskusikan dengan Pemprov DKI. Djarot mengakui nilai investasi pembangunan Wisma Atlet oleh PT Jakpro adalah Rp4,9 triliun.