Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Asian Games, Wisma Atlet Ubah Nama Jadi Apartemen

Usai Asian Games, Wisma Atlet Ubah Nama Jadi Apartemen
Ilustrasi Wisma Atlet/Antara
Ilustrasi Wisma Atlet/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni mengakui sesuai pelaksanaan Asian Games 2018, Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, akan menggunakan penamaan umum yakni Apartemen D10.

"Penyebutan nama Wisma Atlet menjadi Apartemen D10 bukan masalah. Tetapi kalau yang diminta oleh OCA [Olimpic Council of Asia] namanya Athlete Village. Begitulah yang tertulis dalam notulensinya, soal nanti perubahan dalam bahasa Indonesia menjadi penamaan lainnya sama saja. What is name, kalau kata Shakespeare," jelas Sylviana di Gedung G, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini mengakui penamaan Wisma Atlet akan berubah sesuai perhelatan Asian Games 2018. Pasalnya penamaan akan diubah sesuai dengan peruntukkan awal, yakni sebagai apartemen.

"Kalau rusun itu kan cuma penamaan saja. Mau memakai rusun, apartemen, atau apapun ya, what's a name?" ujarnya.

Seusai Asian Games 2018 apartemen D10 akan diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Secara spesifik apartemen tersebut diperuntukkan untuk para pegawai di sekitar lingkungan Kemayoran. Terkait penyewaan dan mekanismenya seperti apa, Sylviana belum bisa menjelaskan

"Itu dibahas nanti. Kami punya komitmen dan itu sudah ada kesepakatan dengan pimpinan," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI tak ingin menyebut proyek pembangunan tempat tinggal di Kemayoran sebagai Wisma Atlet, melainkan apartemen Blok D 10.

"Jadi saya juga menilai tidak setuju dengan penyebutan nama Wisma Atlet. Karena saya sebagai Kepala BPKAD nanti dikejar-kejar oleh penerus pejabat kalau ada apa-apa. Jadi lebih baik disebutkan sebagai Apartemen Blok D 10 saja, yang akan digunakan pada saat kegiatan Asian Games untuk tempat atlet," kata Heru di Ruang BPKAD DKI, Gedung G Balai Kota, Rabu lalu (16/9/2015).

Heru juga mengaku tak bisa menyebut pembangunan itu sebagai rumah susun. Pasalnya pembangunan tempat tinggal itu tak bisa disamakan dengan rumah susun, karena akan menjadi kawasan hunian yang bisa ditempati oleh kawasan kelas menengah ke atas.

"Sampai saat ini saya belum tahu konsepnya akan menjadi seperti apa yang tepat, sementara untuk rusun sendiri adanya di C2 atau C3," ujar Heru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper