Bisnis.com, JAKARTA - Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mendesak Pemprov DKI Jakarta mengkaji ulang pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah susun agar tak ada tuntutan ke depannya.
"Wisma Atlet kalau bisa temporary saja. Kalau mau dibuat menjadi rusun dipikirkan kembali, kalau ada kompetisi olahraga lain mau dimana? Mau bangun lagi?," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI.
Hal itu diungkapkan Taufik dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran - Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Taufik juga menyebut bahwa anggota dewan menilai Pemprov agar mengkaji ulang pengalihan fungsi tersebut agar tidak ada pihak yang merasa dibohongi.
"Orang kan tahunya dibangun untuk atlet, kalau diganti fungsinya lalu bagaimana? Apa nanti atletnya tidak menuntut? Bisa saja kan. Kami maunya untuk kepentingan Asean Games bisa dipenuhi jangan begitu selesai dialihkan rusunawa, nanti ada tuntutan," jelasnya.
Taufik justru memandang pembangunan Wisma Atlet ini justru berangkat dari pemenuhan kebutuhan rusunawa, bukan semata untuk memenuhi kewajiban penyediaan infrastruktur untuk Asian Games 2018.
"Di luar negeri saja kalau ada event memakai lahan temporary, kalau sudah selesai tinggal di bongkar, teknologi kan sudah canggih," jelas Taufik.
Turut hadir dalam rapat Asisten Sekda Bidang Perekonomian Franky Mangatas dan sejumlah pimpinan BUMD, Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi, Direktur Utama PD Pasar Jaya Luthfi Rachman, Direktur Keuangan PT MRT Tuhiyat, Direktur PD Dharma Jaya Marina Ratna, Direktur PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih.