Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta meminta United Nations Commissioner Hight for Refugees (UNCHR) Indonesia untuk memperhatikan dan mendata keberadaan para pengungsi di Ibu Kota, pasalnya saat ini diketahui banyak pengungsi khususnya Rohingya yang berkeliaran di Jakarta.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta, Ratiyono mengatakan saat ini pihaknya menunggu data pasti jumlah pengungsi yang ada di Jakarta. Meskipun masalah pengungsi merupakan domain pemerintah pusat.
Namun demikian, guna mengantisipasi dampak buruk keberadaan para pengungsi, Pemprov DKI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan instansi terkait yang menangani masalah pengungsi tersebut.
"Peranan Pemprov DKI terhadap para pengungsi di Jakarta, tetap menjaga kehidupan mereka, namun untuk menjaga keamanan kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait," ujarnya usai membuka Rapat Koordinasi Pengungsi Rohignya di Jakarta, di Balai Kota, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu anggota Satpol PP menemukan dua orang pengungsi Rohingnya sedang berkeliaran di jalanan Protokol di Ibu Kota.
Bahkan di antara mereka ada yang berkirim surat ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang isinya meminta perhatian Pemprov DKI.
Sementara itu, Perwakilan UNCHR Indonesia Jefri menyampaikan permohonan maaf atas keberadaan pengungsi yang kedapatan berkeliaran di Jakarta.
"Mereka sudah memiliki kartu UNCHR sebagai pengungsi, kami sudah menyampaikan kepada mereka untuk memetuhi peraturan yang ada di Jakarta," ujarnya.
Menurutnya saat ini terdapat sekitar 36 pengungsi Rohingya yang berada di Jakarta. Sebagian dari mereka berada di Community Houses yang tersebar di empat wilayah Jakarta, salah satunya di Wilayah Tebet, Jakarta Selatan.