Bisnis.com, BOGOR- Serapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor pada tahun ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian jumlah tenaga kerja pada tahun lalu yang mencapai sekitar 28.000 orang.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten Bogor, serapan tenaga kerja hinga Mei 2015 mencapai 7.295 orang.
Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional Iwan Kusmawan menuturkan serapan tenaga di Kabupaten Bogor hingga akhir tahun tidak akan mencapai angka seginifikan seiring mendekati semester pertama saja jumlah tenaga kerja yang terserap kurang maksimal.
"Jumlah ideal tenaga kerja memang harus dilihat dari target dan angka per tahunnya berapa. Tapi apabila semester pertama saja sudah 7.000-an, kami yakin tahun ini serapannya bakal lebih rendah," ujarnya pada Bisnis, Rabu (3/6/2015).
Iwan mengungkapkan pada tahun lalu serapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor mencapai sekitar 28.000 orang dinilai cukup maksimal. Sebab, kata dia, pada tahun lalu tren relokasi industri dan pemutusan kerja di daerah tersebut cukup signifikan.
Menurutnya, menjelang bulan ramadan dan lebaran, pihaknya pesimistis bahwa industri di Kabupaten Bogor bakal membuka rekrutmen tenaga kerja baru.
Justru, kata dia, pemutusan kerja biasanya banyak dilakukan pada dua momen tersebut sebagai upaya mengurangi beban pengeluaran perusahaan.
"Mustahil apabila industri membuka lowongan kerja pada ramadan dan momen lebaran. Yang ada justru sektor ritel yang membutuhkan tenaga sementara. Kalau kontrak permanen itu tidak mungkin," katanya.
Iwan, yang juga penduduk asli Bogor itu menuturkan pihaknya meminta pada kalangan pengusaha dan pemerintah daerah untuk memperbaiki strategi penerimaan rekrutmen tenaga kerja.
Menurutnya, penerimaan tenaga kerja yang ideal bisa dilakukan pada tahun pertama dan pada bulan ketiga setiap tahunnya. Pasalnya, momen tersebut dinilai pas lantaran memasuki fase implementasi pra-syarat ketenagakerjaan.
Terpisah, Kepala Bidang Penanaman Modal BPMPTSP Kabupaten Bogor Joner Kalixtus Marpaung mengatakan tenaga kerja yang terserap di wilayahnya tersebut sebagian besar bekerja di sektor industri karet, tekstil, plastik serta perdagangan dan jasa.
"Dari jumlah angkatan kerja itu sebagian besar diserap oleh investasi dalam negeri sekitar 3.863 dan investasi asing sekitar 3.432," ujarnya.
Menurutnya, serapan tenaga kerja dari investasi asing pada tahun lalu berhasil menyerap sekitar 11.260 tenaga kerja. Sementara investasi dalam negeri bisa menyerap tenaga kerja mencapai 16.795 orang.
Dia mengklaim serapan tenaga kerja akan terus meningkat hingga akhir tahun ini, seiring investasi yang masuk ke Kabupaten Bogor, kata dia biasanya mulai ramai pada semester kedua setiap tahunnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Bogor Yous Sudrajat mengakui serapan tenaga hingga Mei ini rendah jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya akan memaksimalkan upaya untuk menyerap sebanyak mungkin tenaga di Kabupaten Bogor, salah satunya pada tahun ini akan menggelar Job Fair yang akan dilakukan pada pertengahan bulan ini.
"Saya belum cek data valid target angkatan kerja tahun ini berapa. Tapi setidaknya untuk tahun ini kami upayakan membuka 800 tenaga kerja dari Job Fair yang akan kami lakukan," tuturnya.
Yous mengutarakan potensi terserapnya tenaga kerja di Kabupaten Bogor pada tahun ini cukup signifikan jika dihitung bukan hanya dari sektor padat karya saja. Dia memberi contoh, banyak proyek baik dari Kamar Dagang dan Industri serta Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Bogor yang belum terhitung.
"Jadi yang saya tahu, tahun ini saja ada sekitar 1.400 kegiatan proyek dari Kabupaten Bogor, saya yakin itu akan banyak menyerap tenaga kerja," paparnya.
Tren Serapan Kerja di Bogor Tahun Ini Rendah
Serapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor pada tahun ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian jumlah tenaga kerja pada tahun lalu yang mencapai sekitar 28.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Konten Premium