Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri pembukaan acara seminar Indonesia International Water Week Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (27/5/2015).
Dalam seminar tersebut Ahok menyatakan persentase air bersih di DKI Jakarta hanya 57%. Sementara untuk pengolahan air limbah masih di bawah 5%, ada 47% orang tidak bisa mendapatkan air bersih.
"Mudah-mudahan kami selalu meminta teknologi yang mutakhir. Saya selalu katakan, DKI selalu meminta teknologi terakhir yang ditemukan dan dipakai negara-negara lain," ucap Ahok.
Ahok pun menyatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki pola bisnis yang lebih baik tidak melalui pemerintah. Pasalnya Pemprov DKI memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang diminta menjalankan pelayanan publik serta bisnis yang bisa menghasilkan profit untuk menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk menambah pasokan air bersih Ahok pun mengutarakan hasil pertemuannya dengan perusahaan asal Jerman kemarin (26/5/2015) untuk mengimplementasikan sistem gasifikasi.
Sistem gasifikasi adalah sistem pengolahan lumpur di waduk untuk menjadi tenaga listrik dan air bersih bagi warga. Pasalnya lumpur tersebut akan dipanaskan dalam suhu 2400 derajat celsius untuk menghasilkan air bersih. Pasalnya pengelolaan lumpur itu akan dipegang oleh PT Jakarta Propertindo.
"Kami akan bangun sistem gasifikasi, kami harapkan pertengahan 2017 akan kami pasang di Waduk Pluit," ujar Ahok di Jakarta Convention Center.