Bisnis.com, DEPOK--Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Pusat mencatat sebanyak 45.900 jiwa warga Kota Depok hidup dalam kemiskinan kronis.
Anggota TNP2K Togi Sianipar mengatakan kemiskinan di Kota Depok disebabkan oleh keterbatasan akses kesehatan, pendidikan dan ketidakmampuan dalam mengubah kehidupan dari warganya sendiri.
"Dalam catatan kami, tingkat kemiskinan tertinggi di Depok ada pada kawasan Bojongsari dan Sawangan," ujarnya usai melakukan sosialisasi dan evaluasi penanggulangan kemiskinan di gedung Baleka, Depok, Senin (11/05).
Dia mengatakan angka kemiskinan yang cukup kronis di Depok dikarenakan juga pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tetapi tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan. Akibatnya, perhatian dan pelayanan dari pemerintah daerah dalam menyediakan berbagai akses yang dibutuhkan tidak berjalan dengan baik.
Menurutnya, sesungguhnya Depok masuk dalam lima besar daerah kemiskinan terendah. Justru karena itu, kata dia, kemiskinan kronis menjadi sangat kentara terlihat dari penduduknya.
Dia menuturkan untuk mengatasi kemiskinan kronis di Depok tidak bisa dengan bantuan jaminan sosial atau kesehatan semata. Pasalnya, kompleksitas masalah kemiskinan di kawasan tersebut sangat tinggi.
"Banyaknya janda, lansia yang miskin dan tidak produktif yang cacat tubuh membuat mereka tidak produktif," katanya.
Dengan demikian, kalangan tersebut menjadi ketergantungan pada orang lain dan mereka banyak yang jadi pengemis, gelandangan serta preman.
Dia menuturkan kemiskinan kronis di Depok diperparah oleh sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan yang tidak pro terhadap warga setempat. Dia memberi contoh adanya rumah sakit daerah yang memberi pelayanan kesehatan gratis tidak dirasakan oleh warga.
"Oleh karena itu saya kira setiap dinas terkait perlu turun bertindak untuk membenahi persoalan ini. Kalau perlu kerja sama dengan berbagai pihak," ujarnya.
Togi menambahkan prosentase penduduk miskin di Depok terus menurun pada kurun waktu empat tahun terakhir yakni 0,185% per tahun atau sekitar 1.000 jiwa.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Depok Tata Djumantara mengatakan rasio gini ideal di Depok berkisar sekitar 0,3%. Saat ini, kata dia, rasio gininya berada di antara 0,3% dan 0,4%.
"Saya pikir rasio gini di Depok cukup wajar. Artinya ketimpangan antara yang miskin dan kaya tidak terlalu kentara," ujarnya.
Sedikitnya 45.900 Warga Depok Miskin Kronis
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Pusat mencatat sebanyak 45.900 jiwa warga Kota Depok hidup dalam kemiskinan kronis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu