Bisnis.com, JAKARTA--PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menginvestasikan Rp318,6 miliar untuk meningkatkan pelayanan air bersih di tahun ini. Presentase terbesar digunakan menambah pasokan air baku.
Palyja akan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan yang diproyeksikan mampu menambah air baku sebesar 1.200 liter per detik. Pemanfaatan air baku dari Banjir Kanal Barat juga akan dimanfaatkan sehingga menambahkan 550 liter per detik air baku.
"Hingga saat ini, Jakarta masih ketergantungan dengan air baku dari luar. Palyja, sekitar 60%-70% air baku berasal dari Waduk Jatiluhur, sisanya air olahan dari Tangerang," kata Wakil Presiden Direktur Palyja Herawati Prasetyo, di Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Saat ini ketersediaan air bersih di seluruh Jakarta sebanyak 17 m3/detik, sedangkan kebutuhan tahun ini berada di angka 26,1 m3/detik. Diperkirakan pada 2023, kebutuhan air di Ibu Kota mencapai 30,1 m3/detik.
Hera menuturkan, selain menambah sumber air baku, langkah lain yang diambil adalah upaya pemberantasan pencurian air dan merehabilitasi jaringan pipa. Palyja mengklaim memerlukan Rp220 miliar untuk merehabilitasi 100 km pipa per tahun.
"Untuk menurunkan Non Revenue Water atau tingkat kehilangan air diperlukan Rp220 miliar untuk 100 km," ujarnya.
Selama 2014, Palyja telah merehabilitasi 40 km pipa jaringan. Sebanyak 3,7 juta m3 air bersih telah terselamatkan dan 1.572 kasus pemakaian ilegal telah diberantas.