Bisnis.com, JAKARTA - Operator swasta pengelola air bersih Ibu Kota, PT Aetra Air Jakarta optimistis dapat capai target laba pada tahun ini senilai Rp159 miliar.
Corporate Secretary Aetra Air Jakarta Pratama Sasangka Adi mengatakan pada semester pertama Aetra berhasil membukukan laba Rp73,89 miliar atau sebesar 46,47% dari target laba senilai Rp159 miliar.
"Laba yang kami dapatkan pada semester pertama lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp71,13 miliar. Saya optimis dapat capai target tahun ini," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (13/12/2014).
Peningkatan laba ini seiring dengan adanya kenaikan pada pendapatan usaha perseroan di sepanjang semester pertama 2014 senilai Rp25,80 miliar menjadi Rp550,47 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp524,67 miliar.
"Total aset perseroan pada semester pertama juga tercatat mencapai Rp1,72 triliun. Angka ini meningkat dibanding total aset pada akhir tahun sebelumnya yang hanya Rp1,68 triliun," kata Angka.
Presiden Direktur Aetra Mohamad Selim menargetkan Aetra dapat melayani 100% wilayah Ibu Kota pada 2019. Pasalnya, saat ini hanya 58% atau 407.000 pelanggan yang terlayani air bersih Aetra.
Pihaknya juga menargetkan setiap tahunnya akan ada penambahan 25.000 pelanggan baru.
"Kami akan tingkatkan fasilitas jaringan layanan dan penambahan SPAM [sistem penyedia air minum]," ucapnya.
Pihaknya berencana untuk menggangarkan Rp80 miliar untuk pembelian peralatan dalam rangka menekan tingkat NRW pada 2015.
Saat ini total investasi Aetra mencapai Rp173 miliar. Dia berharap pada 2015 total investasi Aetra dapat mencapai lebih dari Rp190 miliar.
"Kami akan kurangi NRW [non revenue water] dengan kerjasama aparat kepolisian untuk menindak para pencuri air. Tahun ini sebanyak 2.640 titik pencurian air ditemukan, tahun depan mudah-mudahan bisa menemukan 3.000 titik sambungan ilegal," tutur Selim.
Dia berharap adanya penurunan tingkat NRW ini dapat memenuhi kebutuhan air baku warga Ibu Kota.