Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Pemprov DKI Jakarta menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menghadapi musim penghujan tahun ini batal dilakukan.
TMC yang kerap kali digunakan oleh Pemprov DKI untuk mengurangi curah hujan di Ibu Kota sehingga tidak mengakibatkan banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Musyawardana mengatakan anggaran senilai Rp20 miliar untuk menyewa pesawat dan teknologi milik badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) telah dianggarkan dalam APBD DKI 2014.
BPBD memperkirakan puncak musim penghujan akan terjadi pada bulan ini. Namun, perkiraan tersebut meleset.
Berdasarkan ramalan badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG), puncak musim penghujan di Ibu Kota baru terjadi sekitar Januari hingga Februari 2015.
"Kami tidak bisa gunain anggaran Rp20 miliar itu untuk menyewa pesawat karena puncak musim hujan awal tahun depan. Anggaran yang sudah disiapkan itu tidak boleh lagi dipakai karena sudah lewat tahun penganggarannya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/11/2014).
Saat ini, anggaran untuk modifikasi cuaca itu telah dipindah pos ke dalam anggaran darurat. Anggaran darurat itu baru dapat digunakan apabila terjadi situasi darurat.
"Kalau Gubernur tetapkan kondisi darurat, kami pakai uangnya. Tapi kalau tidak, ya tidak kami pakai. Jadi betul-betul tunggu on call dulu. Kalau saya pakai tanpa ada perintah bisa dipenjara nanti," ucap Bambang.