Bisnis.com, JAKARTA - Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2014 menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta karena pendidikan menjadi hak konstitusi warga. Akan tetapi masih banyak anak sekolah, khususnya di Jakarta, yang terpaksa drop out dengan berbagai alasan.
Jokowi berpendapat ada dua hal penting yang harus diperkuat oleh pemerintah agar masyarakat mendapatkan layanan pendidikan. Pertama, melihat langsung di lapangan terkait masih ada tidaknya anak yang drop out dan yang kedua masalah kualitas.
"Apakah masih SMP sudah ada yang drop out atau tidak, itu jangan dipikir tidak ada. Di Jakarta aja masih banyak sehingga harus disisir sehingga akses terhadap layanan pendidikan betul-betul diberikan pemerintah dan negara," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Adapun masalah kualitas, Jokowi menggarisbawahi baik itu guru tetap maupun honorer wajib meningkatkan kualitas mengajar. Bagi instansi pendidikan juga perlu meningkatkan kualitas kurikulum.
Pemprov DKI telah meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang merupakan program andalan Jokowi-Ahok ketika kampanye Pilkada 2012. Bagi siswa yang drop out berhak dilindungi dengan program itu dengan segala macam keperluannya.
Anak sekolah, lanjut Jokowi, tidak bisa dengan hanya mendapatkan program pendidikan gratis pasalnya masih banyak kebutuhan yang harus ditanggung orang tua seperti seragam dan perlengkapan sekolah.
"Jangan dipikir pendidikan gratis bisa menyelesaikan masalah. Itu masih ada urusan baju, urusan buku urusan sepatu. Urusan transportasi itu biaya yang tidak kecil. Itu benar-benar yang konkrit yang harus diperhatikan dan dibutuhkan masyrakat," jelasnya.