Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan stasiun pompa timur Waduk Pluit yang sempat berhenti beroperasi sejak 2009. Dengan dimulainya pompa ini, kawasan Istana Negara hingga hilir akan aman dari luapan air sungai.
"Dulu problem sewaktu banjir, pompa tenggelam, sekarang mesin diatas sehingga mesin bisa buang air dari Waduk Pluit ke laut," ujar Jokowi usai acara yang dihadiri Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Morio Mitsuya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar, Kamis (27/3/2014).
Rumah Pompa Pluit terdiri dari 3 pompa yang rusak pada 2009 akibat genangan air. Setelah direkonstruksi, pompa tersebut mempunyai coverage area seluas 34,2 kilometer persegi atau 2.080 hektare dan kapasitasnya mampu menampung debit air sebesar 34 meter kubik per detik.
Dana untuk rekonstruksi pompa timur Pluit menghabiskan ¥1,64 miliar yang bersumber dari pemerintah Jepang.
Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menyampaikan operasional pompa ini akan melindungi fasilitas penting di Jakarta. "Operasional ini mudah-mudahan genangan di Jakarta menurun signifikan," terangnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang berharap pengoperasian pompa ini akan membantu DKI Jakarta. "Semoga dengan ini [Pompa Pluit beroperasi] jalan di depan Kedubes Jepang tidak bebas banjir," ujar Mitsuya
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar menyampaikan pengoperasian pompa ini akan meningkatkan kapasitas pompa Pluit secara keseluruhan menjadi 49 meter kubik per detik.