Bisnis.com, JAKARTA - Penyelesaian pembangunan proyek master plan Giant Sea Wall ditargetkan selesai akhir tahun 2014.
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani mengatakan dalam tahap perencanaan pembangunan dengan konsultan Belanda.
"Pra perencanaan, ide dasar, dan sebagainya konsultan Belanda. Sekarang masih dalam menyelesaikan masterplan. Program ini cakupannya luas," ujarnya di Balai Kota, Senin (10/3/2014).
Untuk penguatan turap Giant Sea Wall ini, lanjutnya, akan dilakukan pada pertengahan tahun ini. "Turap sudah ada, tinggal kami perkuat kembali. Bukan groundbreaking," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan berangkat ke Rotterdam Belanda bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 22-25 Maret 2014 untuk meninjau pembangunan pulau reklamasi dan Giant Sea Wall.
Pemprov DKI hanya mendapatkan bagian 5% tanah dari proyek pembangunan tersebut. Pembangunan proyek di Rotterdam mendapat bagian 70% tanah dari reklamasi tersebut.
Dia menilai pemerintah pusat dan Jakarta mendapat bagian hampir sama besar dengan Rotterdam Belanda. Kendati demikian, keputusan presiden tersebut telah diteken sehingga Pemerintah hanya mendapat bagian 5% dari pembangunan Giant Sea Wall.
“Kami kasih swasta reklamasi cuma dapat 5% tanah, lucu enggak? Ingat keppres dulu? Di Rotterdam 70% tanah jadi kayak kota. Bayangin aja, kamu reklamasi semuanya, 70%-nya punya Rotterdam. Di sini sudah enggak bisa lagi. Nah, sekarang mesti pikir cari akal naikin kewajiban mereka, enggak mau rugi dong,” tutur Ahok.
Master Plan Giant Sea Wall Rampung Akhir 2014
Penyelesaian pembangunan proyek master plan Giant Sea Wall ditargetkan selesai akhir tahun 2014
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
42 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
1 jam yang lalu