Bisnis.com, JAKARTA – Pembukaan Hotel Pullman di Jakarta dirayakan dengan acara Pullman ArtNight pertama di Asia, sekaligus mengukuhkan identitas Pullman sebagai hotel upscale yang mengedepankan unsur wisata yang dipadu dengan arsitektur, desain, serta seni dan budaya
Gerard Guillout, Senior Vice President Accor Malaysia, Indonesia, dan Singapura mengatakan pameran seni kontemporer tersebut menjadi bagian dari komitmen perusahaan mendukung para seniman yang sedang berkembang maupun yang sudah mapan dengan menyediakan ruang yang dinamis dan modern.
”Pullman ArtNight ini sebelumnya telah berlangsung di Dubai, London, dan Brussless, dan ini yang pertama di Asia Pasifik. Kami ingin menciptkan pengalaman artistic, kuliner, dan visual kepada para tamu,” ujarnya, Kamis (13/2).
Dalam acara ini, Pullman menggandeng Artsphere Gallery dan kurator seni Indonesia Sally Texania dengan mengangkat tema Exchange: Globaliation in Progress” untuk mengeksplorasi aspek utama peradaban manusia.
Beberapa seniman Indonesia yang turut memamerkan mahakarya seninya pada Pullman ArtNight ini antara lain:
Sunaryo Soetono: seorang seniman kontemporer Indonesia yang terkenal dengan Galeri Selasar Sunaryo di Bandung, Jawa Barat. Salah satu mahakaryanya yang dipamerkan ialah patung perunggu setinggi 2 meter
Eldwin Pradipta: merupakan lulusan dari ITB. Sebagai penggiat era digital, Eldwin merekonstruksi kesenian tradisional Indonesia melalui media baru yakni digital
Awan Simatupang: seorang pemahat terkemuka yang memiliki pengalaman luas di bidang seni rupa Indonesia sejak 1991. Karya seninya telah dipamerkan di berbagai area public dan kantor di seluruh Jakarta. Awan mempelajari seni di IKJ dan La Salle Collage of the Arts serta Goethe-Institut di Singapura.
Selain itu ada pula Agus ‘Baqul’ Purnomo, Angki Purbandono, Tromarama, Darbotz, dan Heri Dono yang ikut berpartisipasi dalam pameran seni rupa tersebut.