Bisnis.com, JAKARTA—Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau biasa disebut hujan buatan menyusul pengumuman status siaga darurat banjir Pemprov DKI Jakarta per 13 Januari 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menyikapi status tersebut dan segera meminta Kepala BNPB Syamsul Maarif melakukan pendampingan terhadap Gubernur DKI Jakarta dalam melakukan penanganan banjir di Ibu Kota agar jangan sampai meluas seperti tahun lalu.
Operasi TMC merupakan upaya manusia untuk melakukan intervensi terhadap proses yang terjadi dalam awan atau lingkungannya. Sebelumnya BNPB dan Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT) sukses menekan curah hujan dengan sistem ini hingga 30%.
“Tahun kemarin bisa mengurangi hujan sekitar 30%, dan tahun ini akan lebih bagus dari itu. Yang penting jangan sampai kita mencegah banjir disini, tetapi mengakibatkan banjir di daerah lain,” ujar Syamsul Maarif di sela-sela persiapan operasi TMC di posko komando Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (14/1/2014).
BNPB mengkoordinir BPPT, BPBD DKI Jakarta, Kementerian PU dan BMKG dalam pelaksanaan TMC dengan total biaya Rp20 miliar dengan rincian untuk operasional pesawat terbang milik TNI AU, pengadahan barang semai berupa garam dapur, pembuatan mekanisasi seeding, tenaga ahli, teknis dan lainnya.
Semua dana tersebut diambilkan dari dana siap pakai BNPB untuk banjir Jakarta Rp50 miliar dari total anggaran penanganan banjir seluruh Indonesia tahun ini Rp100 miliar.
Pemprov DKI Jakarta masih kesulitan melakukan sharing karena APBD DKI Jakarta 2014 belum ada persetujuan DPRD yang baru akan diketok 15 Januari.