Bisnis.com, JAKARTA - Upaya Pemprov DKI menutup akses masuk Plaza Semanggi dari arah Slipi sebagai biang kemacetan mendapat dukungan dari para veteran yang tergabung dalam Yayasan Gedung Veteran Republik Indonesia.
Namun para veteran yang gedungnya satu komplek dengan Plaza Semanggi tersebut meminta Pemprov mengizinkan pembangunan jalan potong di tengah kupingan Jl. Gatot Subroto dari arah Slipi menuju Sudirman langsung terhubung dengan mal.
Ketua Yayasan Gedung Veteran RI Marsekal Muda TNI (Purn) Danendra menawarkan di bagian tengah kupingan itu dibuat kupingan baru satu arah menuju pusat perbelanjaan hasil kerjasama PT Primatama Nusa Indah (PNI) dengan yayasan tersebut sehingga tidak perlu memutar lewat jalur alternatif.
"Kami telah menawarkan solusi ini dua kali kepada Gubernur, biayanya menggunakan dana yayasan sehingga tidak pakai APBN maupun APBD," katanya dalam keterangan pers, Senin (9/12/2013).
Keberadaan Plaza Semanggi, kata Danendra merupakan bagian aset dari yayasan legiun veteran RI yang dibangun secara build operate transfer (BOT) dengan perusahaan swasta.
Wakil Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mendengar usulan tersebut langsung menolak, karena dinilai tidak masuk akal. Pihaknya tidak mungkin menambah jalur kupingan di Semanggi karena semakin menambah kemacetan. "Itu tidak masuk akal," ujarnya.
Pemprov tetap menginginkan ada jalur alternatif memutar lewat belakang mal agar arus lalu lintas tetap lancar. Ahok melihat kendaraan yang masuk Plaza Semanggi dari arah Slipi selalu bentrok dengan kendaraan dari Jl Jenderal Sudirman yang mau masuk Jl Gatot Subroto dan pintu tol.
Alhasil kemacetan mengular ke arah Jl Jenderal Sudirman dan Jl Gatot Subroto. Saat gubernur Fauzi Bowo akses itu pernah ditutup namun mendapat perlawanan dari veteran sehingga dibuka kembali. Saat ini Ahok kekeuh untuk menutup akses itu.