Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi selama September masih mengalami inflasi 0,21% atau lebih tinggi dibanding nasional yang mengalami deflasi 0,35%.
Alhasil laju inflasi tahun kalender mencapai 7,05% dan inflasi dari tahun ke tahun mencapai 8,37%.
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Nyoto Widodo mengatakan tidak biasanya inflasi Ibu Kota lebih tinggi dibandingkan nasional.
“Baru kali ini lebih tinggi dari nasional, biasanya lebih rendah dari nasional,” katanya saat pengumuman inflasi di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Inflasi September paling besar disumbang naiknya harga emas perhiasan 0,49%, rekreasi 0,07% dan nasi 0,04%. Penaikan harga emas terpengaruh perekonomian global sehingga mengerek harga logam mulia di dalam negeri.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Dody Rudyanto menambahkan dari 66 kota di Indonesia 80% mengalami deflasi artinya Cuma 13 kota yang mengalami inflasi.
Dengan begitu nasional tertarik mengalami deflasi. “Tetapi dalam tiga bulan ke depan kemungkinan inflasi stabil meskipun ada idul adha,” katanya.
Sementara itu nilai ekspor non migas melalui DKI pada Agustus tahun ini mencapai US$3.010,58 juta turun 32,77% dibandingkan bulan sebelumnya US$4.478,28 juta.
Dibandingkan bulan yang sama tahun 2012 lebih rendah 14,12%.
Ekspor produk DKI Jakarta selama Agustus mencapai US$683,54 turun 31,40% dari bulan sebelumnya yang mencatatkan US$996,45 juta dan lebih rendah 14,09% dari bulan yang sama tahun sebelumnya. (ra)