BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah kawasan kumuh yang ada di wilayah Jakarta menjadi rumah susun dan ruang terbuka hijau (RTH).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mengatakan jajarannya tengah melakukan penataan kepadatan penduduk di kawasan kumuh.
Rencananya, lanjutnya, rumah-rumah yang tidak layak huni akan dibongkar dan diganti dengan pembangunan rusun yang menjadi kewajiban 20% pengembang.
“Kawasan kumuh harus digantikan dengan rusun, sehingga warga memiliki rumah yang layak huni. Tidak berupa gubuk reot lagi,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Rabu (19/6/2013).
Selain mengubah menjadi lahan untuk rusun, lanjutnya, sekitar 40%-60% dari kawasan kumuh akan diubah menjadi taman interaktif atau ruang terbuka hijau.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah rumah kumuh di ibu kota mengalami penurunan hingga 25%. Saat ini terdapat 309 RW kumuh di Jakarta. Sebelumnya, pada 2008, BPS mencatat 415 rumah kumuh.
Guna mendata rumah kumuh, BPS Jakarta mengukur sejumlah hal, di antaranya indikator kerawanan terhadap kebakaran dan banjir, kondisi saluran air, kepadatan penduduk, penangkutan sampah, serta banyaknya genangan air.
Hasil penelitian tersebut turut pula menilai bahwa wilayah Jakarta Utara, merupakan kawasan paling kumuh. Di kawasan itu tercatat sebanyak 96 RW rumah kumuh.